Rabu, 24 Mei 2017

komunikasi diperlukan dalam organisasi


BAB I
PENDAHULUAN


      Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi,  yaitu komunikasi dan organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna,  “commonness”. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi,  gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama. Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok / organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan / karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Komunikasi Organisasi.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu.
1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kenirja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati, dsb.
3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama.

B. Unsur – Unsur Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi ada 5, yaitu :
1.Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
2.Menyampaikan berita
                Dalam penyampaian berita seorang yang ingin berkomunikasi haruslah menjelaskannya secara lugas,cepat,dan tepat. Agar dilain hari, tidak ada kesalahan informasi yang didapat.
3.Berita-berita yang disampaikan
                Dalam sebuah komunikasi berita-berita yang akan disampaikan haruslah mempunyai beberapa syarat, diantaranya :
·         Tepat
·         Akurat
·         Serta dapat dibuktikan kebenarannya.
4.Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan komunikasi massa.

a. Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja (tunggal).

b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.

c. Komunikasi Massa.
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu.

5.Tanggapan atau reaksi
reaksi merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Reaksi ini dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1. Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2. Public Opinion
Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3. Majority Opinion
Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.

C. Bagaimana Cara Menyalurkan ide melalui komunikasi
Cara penyaluran ide melalui komunikasi dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.       Ide (gagasan)
Dalam tahapan ini baru didapat sebuah ide atau gagasan yang akan disalurkan melalui komunikasi.
2.       Perumusan
Dalam tahapan ini, setelah ide didapat kemudian di rumuskan oleh sang pemilik ide yang akan dituangkan dalam bentuk kata-kata. Dapat dikatakan juga proses perancangan ide (gagasan ) dalam bentukk yang real.
3.       Penyaluran / transmitting
Dalam tahapan ini dilakukan penyaluran ide,atau dapat dikatakan juga ide akan dituangkan dalam bentuk tertulis, lisan ataupun berbentuk simbol.
4.       Penerimaan
Dalam tahapan ini sebuah ide sudah disalurkan oleh si pembuat ide, kepada si penangkap ide / penangkap berita .
5.       Pengertian
Dalam tahapan ini si penangkap berita memahami isi dari ide yang disampaikan oleh si pembuat ide, kemudian ide tersebut dijadikan ide oleh si penangkap berita.
6.       Tindakan
Tahapan terakhir ini adalah tidakan yang dilakukan oleh seseorang yang dilakukan karena adanya ide yang diberikan oleh si pembuat ide.
D. Hambatan – Hambatan Komunikasi
Dalam sebuah komunikasi juga terdapat hambatan-hambatan yang menghalangi komunikasi tersebut berjalan lancar.hambatan-hambatan tersebut diantaranya :
·         Hambatan yang bersifat teknis
·         Hambatan semantik
·         Hambatan perilaku
E. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :

  • ·         Komunikasi Lisan
  • ·         Komunukasi Tertulis
  • ·         Komunikasi Verbal
  • ·         Komunikasi Non Verbal
2. Dari segi arahnya

  • ·         Komunikasi Ke atas
  • ·         Komunikasi Ke bawah
  • ·         Komunikasi Diagonal Keatas
  • ·         Komunikasi Diagonal Kebawah
  • ·         Komunikasi Horizontal
  • ·         Komunikasi Satu Arah
  • ·         Komunikasi Dua Arah
3. Menurut Lawannya :

  • ·         Komunikasi Satu Lawan Satu
  • ·         Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
  • ·         Kelompok Lawan Kelompok
4. Menurut Keresmiannya :

  • ·         Komunikasi Formal
  • ·         Komunikasi Informal

BAB III
KESIMPULAN


Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dalam lingkungan oraganisasi. Dalam penyelengaraan organisasi komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul hal-hal positif seperti:
·         Timbulnya kemahiran dalam bekerja.
·         Timbulnya semangat dalam bekerja.
·         Timbulnya kerja sama.
Dengan adanya hal-hal positif di atas, maka dalam sebuah organisasi, komunikasi harus terselenggara dengan baik dan efektif. Komunikasi dapat dikatakan berjalan baik dan efektif apabila setiap anggota memperoleh keterangan-keterangan yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya. Lewat komunikasi rasa ingin tahu dapat tersalurkan, hal ini mampu mendorong semangat kerja. Selain itu komunikasi juga membantu menyatukan anggota organsisasi untuk bekerja sama. Oleh karena itu komunikasi mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar